“jreng jreng”

Hari ini, malam tgl 24 Feb 2008, sy lagi cpt pulang, biasa jam 22 ke atas saya baru di rumah, ini jam 20 an saya sudah di rumah. Mobil saya lagi bermasalah dengan lampu, jadi tidak bisa keluar malam, hujan deras dan disertai angin kencang..

Daripada bengong, saya online saja, menulis pengalaman saya beberapa hari yang lalu. Semoga cerita pengalaman saya ini, ada manfaatnya, pengalaman sederhana sebetulnya, semua orang pasti mengalaminya. Bukan cerita pengalaman yang hebat, namun saya banyak belajar dari pengalaman sehari-hari yang kita alami.

Malam sebelumnya, saya seperti biasa berkendaraan malam hari. Pas di lampu merah, di depan rumah sakit charitas Palembang, yang memang tidak jauh dari tempat tinggal saya, mobil saya berhenti di lampu merah. Tak lama, seperti biasa juga, ada pengamen yang menghampiri mobil saya.

“jreng jreng” dia mulai bernyanyi memainkan gitarnya. Orangnya masih muda, yah masih anak-anak seumuran smu atau kuliah tahun pertama gitulah kalo diliat mukanya. Dia bernyanyi. Saya cepat mengeluarkan uang receh dan saya kasih ke dia. Setelah saya kasih ke dia, eh, dianya msh tetap menyanyi. Nah, ini tidak seperti biasanya.. Sebelum-sebelumnya, pengamen yang saya jumpai, ketika dikasih uang, lantas berlalu meninggalkan. Kalo yang ini, ketika dikasih uang, dia masih tetap menyanyi. Ini yang membuat saya salut. Dia tampaknya bukan hanya mengejar duit saja, namun lebih mengutamakan memberi hiburan juga bagi saya, bagi pendengarnya. Belum selesai lagunya, counter lampu lalu lintas hampir menunjukkan lampu hijau, saya memberikan lagi beberapa ribu kepada pengamen ini. Ini pengamen yang jarang saya jumpai.

Nah, sebetulnya dari pengamen, saya belajar banyak. Kebetulan profesi saya seorang entrepreneur, yang selalu melibatkan orang-orang dan marketing dalam prosesnya. Dari pengamen atau mungkin pengemis jalanan, saya belajar prinsip mereka. Ketika mereka mengamen, mereka menyanyi dari satu kendaraan ke kendaraan lainnya. “Jreng jreng” di satu mobil, namun tidak mendapatkan pemberian jasa, mereka lantas pindah lagi ke kendaraan lain, tidak mendapatkan apa-apa, mereka tetap “jreng jreng” lagi ke kendaraan lain, sampai akhirnya pasti akan ada kendaraan yang membagikan upah atas jasa mereka. Nah, bagi yang berprofesi marketing, entrepreneur, prinsip ini diterapkan saja,jalan terus, walau mungkin proposal kita blum disetujui, tawarkan terus proposal pada orang-orang lain, hingga akhirnya pasti akan ada orang yang menyetujui proposal yang kita tawarkan. Saya mendapatkan satu kata bijak dari sebuah kaset motivasi yang saya dengar : “Kita hanyalah berusaha terus, hasilnya biarlah Tuhan yang menentukan”.

Tahun ini, saya yang sudah memasang sebuah target dalam usaha saya, akan terus berusaha, bertindak, berdoa, berusaha, bertindak, berdoa, dstnya sampai tahun ini saya bisa mewujudkan sebuah target yang saya impikan… Sebuah Impian yang akan saya persembahkan untuk orang-orang yang saya cintai… Sebuah Mercy Mewah Seri C 240 Terbaru….

Semoga sedikit pengalaman saya ini dapat berguna bagi orang banyak, dan menjadi cerita pengalaman yang bisa dibagikan..

One thought on ““jreng jreng””

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *