Prinsip Pertanian

Siang ini saya msh di Bengkulu, bertemu teman-teman dan rekan-rekan usaha di sini. Tgl 2 April saya di Palembang lagi, namun tgl 5 April saya berkunjung lagi ke satu-satunya perkebunan teh di daerah saya, di Pagar Alam. Rencananya dari tgl 5 April sampai tgl 9 April ada di Pagar alam nantinya, membawakan seminar tentang motivasi dan bisnis. Kalo ngomong soal membangun bisnis, kita berbicara tentang membangun impian-impian yang jauh lebih baik. Kita membangun impian-impian bisa diibaratkan dengan membangun sebuah pertanian/perkebunan, ini yang pernah saya pelajari…

Seorang petani ketika mau memulai suatu lahan, dia mulai menyiapkan bibitnya. Nah,begitu pun kita ketika mau mewujudkan masa depan. Kita mulai dengan mencari dan menentukan apa-apa saja impian kita,mirip dengan menentukan bibit yang akan di tanam. Lahan impian kita adalah pikiran kita. Impian-impian kita adalah bibitnya. Kita memilih bibit sama dengan kita memilih dan menentukan apa saja impian-impian yang kita ingin raih.

Selanjutnya petani menyiapkan lahannya. SAma seperti kita menyiapkan pikiran kita, mulai membaca buku-buku sukses, mendengarkan audio-audio sukses, menonton film-film tentang perjalanan kesuksesan. Selanjutnya petani menebar benih. Kita pun membayangkan impian-impian kita dalam pikiran-pikiran kita, membuat buku impian atau papan impian/visi. Setiap hari kita melihat buku atau papan impian kita, mendoakan/mengaffirmasikannya seakan kita sudah memiliki impian itu. Nah, sama seperti halnya ketika petani sudah menebarkan benihnya, benih tadi harus dirawat, dibersihkan dari gulma dan dijaga dari serangan hama dengan perawatan dan anti hama. Begitu pula kita yang ingin mewujudkan impian-impian kita. Kita harus menjaga impian-impian kita tadi. Dalam prosesnya, pasti ada yang mengganggu fokus kita untuk meraih impian, ada “hama-hama dan gulma”nya. Mungkin orang-orang yang mencoba “mencuri” impian kita. Kita bisa menjaga impian-impian kita dengan terus memiliki “anti hamanya” : membaca dan belajar dari pengalaman orang sukses, mencontoh dan memiliki sikap sukses.

Nah, setelah melalui proses ini, bibit tadi mulai bertumbuh lewat prosesnya. Akarnya tumbuh ke bawah dan bunga atau buah pun mulai muncul. Begitu pula impian-impian kita. Impian yang sudah “mengakar” mulai menghasilkan “buah-buah” nya dan menghasilkan “bunga” yang akhirnya membawakan anda menjadikan anda memiliki impian-impian tadi dan anda pun bisa menceritakan pengalaman sukses anda pada orang-orang lain….

Jadi Selamat buat anda yang sudah menentukan impian-impian anda, dan Selamat Meraih impian-impian Anda, dan nantinya Anda pun bisa menceritakan kisah sukses anda pada orang-orang di sekitar anda, di daerah anda, di kota anda, di negara anda, bahkan dunia sekali pun anda bisa raih… Paling tidak, anda sekarang bisa berbagi cerita tentang blog saya ini pada teman-teman anda yang mungkin juga sama ingin memupuk dan menjaga impian-impiannya 🙂

Salam Kebebasan untuk Anda semua….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *