Resiko dan Beresiko

Sering dan banyak Orang mengatakan bahwa bisnis beresiko. Ini yang kadang menjadi salah satu sebab mengapa banyak orang akhirnya tidak/tidak mau berbisnis. Menurut saya, semua ada resiko. Kita tidak berbisnis juga ada resiko. Kita berbisnis juga ada resiko. Kita tidak ngapa-ngapain juga ada resiko. Ada cerita yang selalu saya ingat dan ceritakan tentang resiko : Seorang bapak tua seumur hidupnya tidak pernah jalan-jalan ke luar kotanya, karena kalo keluar kota naek pesawat, ia takut pesawatnya akan mengalami gangguan atau kecelakaan seperti hilangnya pesawat di tengah lautan, jatuhnya pesawat. Terus kalo ia naek kereta api, takut kalo keretanya nanti mengalami rel putus. Terus kalo ia naek bus luar kota, takut kalo bus nya mengalami kecelakaan. Kalo bawa mobil sendiri, ia lebih takut lagi, karena banyak kecelakaan dan juga adanya “bajing loncat”. Akhirnya ia memutuskan untuk tidak kemana-mana ke luar kota.  Jadi ia menghabiskan waktunya, masa muda dan tuanya di kotanya. Ketika lagi jalan-jalan di dalam kota, ia akhirnya meninggal karena ditabrak beca di dalam kota…………

Semuanya ada resiko, membaca blog ini pun ada resiko, bisa jadi dimarahin boss ketika membaca blog ini, hehe.. Tidak memulai bisnis, menurut saya, mengandung resiko juga. Di awal tidak keliatan resikonya, namun mengandung resiko jangka panjang. Selamanya akan bekerja, tidak mempunyai aset (kalo tidak pernah berbisnis ataupun berinvestasi). Tidak memulai bisnis, sudah pasti mempunyai resiko, resikonya tidak punya aset, tidak dapat kebebasan (ketika harga BBM naik, tidak bisa meminta kenaekan gaji, dll). Toh, semua ada resiko. Nah, sesuai judul topik ini : Resiko dan Beresiko.. Saya akan sharingkan tentang beresiko…

Semua hal ada resiko. Namun sebetulnya yang lebih penting adalah apakah ini beresiko atau tidak beresiko? Memulai atau membangun sebuah bisnis bisa jadi beresiko. Disebut beresiko, misalnya memulai bisnis dengan mengutang pada rentenir. Kalo memulai bisnis tanpa modal, ini tidak beresiko. Sebetulnya lagi, soal beresiko atau tidak beresiko, semuanya tergantung pada kita. Bisnis bisa jadi beresiko, kalo kita tidak mempunyai pengetahuan atau dasar-dasar bisnis/finansialnya. Jadi yang lebih penting adalah meningkatkan pengetahuan bisnis atau pengetahuan finansial bisnis. Ketika memulai suatu bisnis, mengembangkan bisnis, belajarlah dari sumber yang tepat, yaitu orang yang sudah/ pernah berhasil di bisnis yang kita bangun sebelumnya, contek prinsip-prinsip bisnis dan pola pikirnya, lakukan apa yang dia lakukan (kalo bisnisnya sama persis). Kalo sudah seperti ini, apakah masih beresiko? Menurut saya, mengandung resiko, namun tidak beresiko 🙂

resiko kewirausahaan (23), resiko wirausaha (17)

One thought on “Resiko dan Beresiko”

  1. betul pak anton,byk org takut memulai tetapi mereka tidak takut akan masa depannya ,ada pepatah berenang2 dahulu berakit2 kemudian,semua orang pasti tau akan pepatah ini tapi mereka tidak pernah mengerti dan memaknai,lebih baik menanggung resiko sekarang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *